Jumat, 24 Februari 2012

Perjalanan Pencipta Facebook



Pacarannya dengan komputer dimulai saat ia mendapat hadiah komputer dari ayahnya pada kelas 6. Segera saja bocah kelahiran 14 Mei 1984 itu membeli buku membuat tentang membuat program komputer paling dasar: “C++ for Dummies”
Mark Zuckerberg, yang tepat 7 tahun lalu meluncurkan Facebook, dikenal jenius komputer sejak SMP. Pemuda 27 tahun ini mengendalikan Facebook dengan cerita kontroversi mulai dari ide pembuatan sampai cara mengendalikan komputer.
Pada dasarnya Zuckerberg itu sudah dikenal jenius. Di SMA, ia masuk tim matematika sekolah, tim Olimpiade iptek, kelompok musik, grup penggemar bahasa Latin, sampai–yang paling ia kuasai–bermain anggar. Pada 2000, ia bahkan tercatat sebagai pemain terbaik saat kejuaraan anggar wilayah New York.
Tapi yang benar-benar diakui adalah jagonya menyusun program untuk Internet sehingga dua raksasa teknologi informasi Amerika Serikat, AOL dan Microsoft, pernah berusaha merekrut saat ia belum kuliah.
Ayahnya ini dokter gigi di White Plains, New York. Ayahnya memasukkannya di sekolah negeri sampai lulus SMP. Baru di SMA, ayahnya mengirim ke sekolah asrama swasta mahal Phillips Exeter Academy.
Di kelas tiga SMP, ia menciptakan versi komputer permainan papan Risk yang berlatar belakang Kekaisaran Romawi. Di SMA, ia makin terkenal pakar komputer.
“Mereka itu murid paling jago komputer di sekolah,” kata Kristopher Tillery, teman sekelas yang membuat situs dengan Zuckerberg. Situs itu memungkinkan murid Exeter membeli makanan kecil via Internet.
Zuckerberg dan teman sekamar di asrama, Adam D’Angelo, menulis program pemutar MP3 bernama Synapse. Program ini bisa melacak kegemaran para pemutarnya dan tercium dua raksasa teknologi informasi, Microsoft dan AOL. Dua perusahaan ini tidak hanya berusaha membeli programnya, tapi juga merekrut mereka berdua.
Tapi keduanya menolak. Zuckerberg memilih jadi “anak biasa” dan kuliah di Harvard dengan jurusan yang jauh dari dunia komputer: psikologi (meski ia juga mengambil kuliah-kuliah komputer).
Di sana, ia membuat sejumlah aplikasi dan website bagi mahasiswa. Pertama dibuat adalah Coursematch.com. Para mahasiswa bisa menulis mata kuliah yang diambil di situs ini dan melihat siapa saja teman-teman lain yang juga mengambilnya.
Sejak itu, Zuckerberg masuk ke wilayah yang kemudian menjadi salah satu andalan Facebook: mengintip. Orang bisa mengintip mata kuliah apa yang diambil orang lain.
Program ini lumayan populer tapi kemudian berantakan. Penyebabnya satu: Zuckerberg menjadikan laptopnya sebagai server sehingga tidak kuat dengan banyaknya orang yang menggunakannya.
Sebagai anak kuliah, Zuckerberg juga jatuh cinta tapi cintanya ini ditolak. Setelah bermabuk-mabukan untuk melupakan patah hati ini, ia kembali ke dunia komputer.
Ia membuat program kurang ajar yang meledek para teman-teman kuliah ceweknya di situs yang ia namai Facemash.com. Isinya sederhana: ia mencuri data teman-teman cewek sekelas, dipajang di Facemash, dan pengunjung bisa membandingkan dengan yang lain. Semula ia bahkan ingin membandingkan dengan binatang, tapi dibatalkan.
Situs ini menjadi top di Harvard. Dalam semalam, 450 mahasiswa Harvard mendaftar dan membuka 22 ribu halaman. Dalam beberapa jam, otoritas Harvard mencium ulah kurang ajar ini dan Zuckerberg diminta menutup situsnya.
Ide membuat Facebook ini sudah beredar cukup luas di Harvard. Sepuluh bulan sebelum Facebook diluncurkan, seorang mahasiswa keturunan India, Divya Narendra, sudah menggagas situs sosial bagi mahasiswa.
Zuckerberg ditawari mengerjakan situs ini dan bersedia. Belakangan ia malah membuat program sendiri–dan bernama Facebook–sehingga Narendra menuduh Zuckerberg mencuri gagasannya.
Zuckerberg membuat Facebook bersama Dustin Moskovitz, Chris Hughes, dan dengan dibantu dana Eduardo Saverin.
Zuckerberg keluar dari Harvard gara-gara Sean Parker, salah satu pendiri Napster. Saat itu, Parker melihat pacarnya, yang kuliah di Stanford, dan teman-temannya penjadi pecandu Facebook. Parker mengajar Zuckerberg dan Saverin bertemu dan bercerita bagaimana mengumpulkan modal di Lembah Silikon, California.
Kurang dari sebulan, Parker sudah bertemu dengan para pendiri Facebook ini di Palo Alto, Lembah Silikon. Segera saja Parker mempertemukan mereka dengan para pemodal dan akhirnya menjadi sejarah.
Facebook sangat terkenal dan Mark Zuckerberg sangat kaya. Majalah Forbes menempatkannya pada urutan 321 orang terkaya dunia dengan harta diperkirakan US$ 1,5 miliar (Rp 17,4 triliun). Tapi ia masih tampil sangat berantakan, tidak berbeda dengan anak muda lainnya. Kemana-mana ia menggunakan jins, kaos, dan sandal. Dua ponsel, BlackBerry dan iPhone, selalu ditenteng.

7 komentar:

  1. Inpo yang menarik, nice share Gan,,,
    Lajutkand...
    Salam bLogger

    BalasHapus
  2. @Sang Pembelajar,,
    ok sobb & taanksss sudah berkunjung

    BalasHapus
  3. waduh pengen baged nih jadi prodrammer kayak si dia..waaaw semoga d...absen malam sob.. :)

    BalasHapus
  4. tapi aslinya sudah kaya ya mr.facebook?

    BalasHapus
  5. nice post sob
    absen siang
    happy blogging

    BalasHapus
  6. Benar2 suatu perilaku yang haru ditiru untuk generasi muda indonesia saat ini karena saat ini kebanyakan diantara kita lebih suka konsumsi dibandingkan produksi..

    Support from The FIM Site

    BalasHapus